Apa itu COVID-19?
Virus corona (CoV) adalah sekumpulan virus yang dapat menyebabkan berbagai macam penyakit, termasuk selesma dan pneumonia. COVID-19 adalah penyakit menular akibat infeksi virus corona jenis SARS-CoV-2.
Laporan awal mengenai virus ini diterbitkan pada bulan Desember 2019. Kasus ini kemudian dinyatakan sebagai pandemi oleh WHO (World Health Organisation/Organisasi Kesehatan Dunia) pada bulan Maret 2020.
Karakteristik COVID-19:
- Patogenik (penyebab penyakit)
- Virulen (memiliki efek berbahaya)
- Menular (dapat menyebar antarmanusia)
COVID-19 dapat sangat mematikan. Penyakit ini telah menyebabkan kematian jutaan orang di seluruh dunia, serta masalah kesehatan jangka panjang terhadap penyintas COVID-19.
Apa saja gejala COVID-19?
Gejala COVID-19, antara lain:
- Demam
- Batuk
- Sakit tenggorokan
- Nyeri otot
- Sesak napas
- Anosmia (tidak dapat mencium bau)
Gejala COVID-19 pada anak
Bawa anak Anda ke dokter jika:
- Berusia di bawah 3 bulan dengan suhu rektum di atas 38 °C
- Sistem kekebalan tubuh turun atau menderita penyakit kronis dengan suhu rektum di atas 38 °C
- Lesu, terlihat sangat sakit, dan sulit dibangunkan dari tidur
Apa penyebab COVID-19?
COVID-19 disebabkan oleh virus SARS-CoV-2, yang menyebar melalui percikan air liur, kontak, dan transmisi melalui udara. Penyebarannya terjadi lewat:
- Percikan air liur. Virus dapat menyebar jika air liur orang yang terinfeksi mengenai orang lain dalam jarak 2 meter.
- Kontak. Orang akan terinfeksi jika menyentuh permukaan (mis. gagang pintu atau meja) yang terkontaminasi sekresi pernapasan dari orang yang terinfeksi, kemudian menyentuh mata, hidung, atau mulut.
- Udara. Percikan air liur yang sangat kecil dapat tertahan di udara selama 3 jam. Oleh karena itu, risiko tertular akan sangat besar jika berada dalam jarak 2 meter dari orang yang terinfeksi sebab konsentrasi percikan air liurnya sangat tinggi. Makin jauh jaraknya, makin kecil risiko tertular. Penularan lewat udara juga dipengaruhi oleh sejumlah faktor, misalnya aliran udara, suhu, kelembapan, dan paparan sinar matahari.
Data ilmiah terbaru menunjukkan bahwa transmisi mungkin terjadi bahkan sebelum orang yang terinfeksi menunjukkan gejala. Kondisi ini disebut transmisi pra-simtomatik atau asimtomatik.
Apa saja faktor risiko COVID-19?
Anda berisiko terkena COVID-19 jika pernah berkontak erat dengan orang yang terinfeksi. Kelompok-kelompok berikut berisiko lebih tinggi terkena penyakit parah akibat COVID-19:
- Lansia (di atas 60 tahun)
- Pasien dengan sistem kekebalan tubuh yang lemah
- Orang dengan gangguan kesehatan berikut:
- Penyakit jantung berat
- Penyakit paru kronis
- Kanker aktif
- Diabetes
- BMI di atas 25 (belum divaksin) dan di atas 30 (sudah divaksin)
Apa saja komplikasi dan penyakit terkait COVID-19?
Pada infeksi berat, COVID-19 dapat berdampak pada banyak organ dan gangguan:
- Pneumonia, yaitu peradangan paru-paru sehingga penderita sulit bernapas
- Masalah jantung, seperti aritmia
- Cedera ginjal
- Cedera hati
- Penggumpalan pada pembuluh darah
COVID-19 berkepanjangan
Sindrom COVID berkepanjangan adalah gejala-gejala COVID-19 yang tak kunjung hilang dalam waktu lama meski penderita telah dinyatakan sembuh. Gejala-gejala ini dapat berlangsung selama 4 minggu atau lebih.
Di Singapura, sekitar 10% warga (yang belum divaksin) berisiko mengalami efek jangka panjang COVID. Secara umum, hasil penelitian menunjukkan bahwa angka kejadian COVID berkepanjangan lebih rendah pada orang yang sudah divaksin.
Gejala umum COVID berkepanjangan meliputi:
- Batuk
- Kelelahan
- Nyeri sendi
- Nyeri dada
- Sesak napas atau kesulitan bernapas
- Gangguan mengingat, konsentrasi, atau tidur
- Gejala yang memburuk setelah aktivitas fisik atau mental
- Detak jantung cepat atau jantung berdebar
- Pusing saat berdiri
- Nyeri otot atau sakit kepala
- Depresi atau kecemasan
- Tidak dapat mencium bau atau merasakan makanan
- Demam
Bagaimana cara mencegah COVID-19?
Vaksin COVID-19 mengurangi risiko infeksi, penyakit parah akibat COVID-19, dan COVID jangka panjang. Dengan bantuan vaksin, tubuh dapat membentuk respons kekebalan terhadap protein COVID-19.
Selain vaksinasi, Anda harus mempraktikkan kebiasaan berikut agar tidak terjangkit dan menyebarkan COVID-19:
- Mencuci tangan secara teratur dengan sabun dan air. Jika tidak nyaman mencuci tangan dengan sabun, gunakan pembersih berbahan dasar alkohol dengan kadar minimal 60%.
- Tidak menyentuh bagian wajah mana pun sebelum mencuci tangan.
- Mengenakan masker saat pergi ke luar rumah. Kebiasaan ini dapat mencegah penularan silang antara individu yang terinfeksi dan yang tidak terinfeksi. Pastikan masker Anda:
- Terpasang pas di hidung, mulut, dan samping wajah
- Dilengkapi kemampuan menyaring yang baik
- Terdiri dari minimal 2 lapis bahan tembus udara (tidak menerawang)
- Tetaplah di rumah jika timbul gejala pernapasan akut dan kunjungi dokter jika merasa tidak enak badan.
- Hindari tempat ramai atau kerumunan. Anda perlu membatasi interaksi dengan kerumunan orang dan mengingat orang-orang yang pernah Anda temui.