Apa Itu Kanker Darah (Limfoma)?
Kanker darah atau limfoma adalah jenis kanker darah yang menyerang limfosit, yakni sel darah putih yang membentuk bagian dari sistem kekebalan tubuh untuk membantu melawan infeksi. Limfosit tersebar dalam sistem limfatik, yang utamanya meliputi kelenjar getah bening, limpa, sumsum tulang, serta kelenjar timus.
Limfoma terjadi ketika limfosit mengalami perubahan abnormal yang berbahaya serta tumbuh secara tidak terkendali. Limfosit yang tidak normal ini mendesak sel yang sehat untuk keluar, sehingga memengaruhi fungsi normal dari sistem kekebalan tubuh. Limfosit abnormal ini menumpuk di kelenjar getah bening mana pun sehingga kanker darah ini dikenal juga dengan nama kanker kelenjar getah bening. Sel kanker ini dapat berkembang dan menyebar ke seluruh sistem limfatik atau bahkan organ lain. Kondisi kanker darah itu disebut limfoma maligna dan merupakan kondisi kanker yang ganas.
Berikut adalah subjenis kanker darah secara umum yang dibedakan berdasarkan limfosit yang terserang kanker:
- Limfoma Hodgkin – umum dijumpai pada kalangan usia dewasa muda 15 – 30 tahun dan kelompok usia dewasa di atas 50 tahun. Limfoma Hodgkin relatif lebih jarang ditemui, dengan proporsi kasus sekitar 20 persen dari total kanker limfoma di Indonesia.
- Limfoma Non-Hodgkin – biasa terjadi pada kalangan usia lebih tua dan lebih sering dijumpai. Secara umum, limfoma Non-Hodgkin sendiri menduduki posisi 7 sebagai jenis kanker yang paling sering ditemui di Indonesia.
Sedangkan dari sisi perkembangan kanker limfoma, berikut adalah tahapannya:
- Stadium 1 – limfoma ditemukan di 1 kelenjar getah bening, sekelompok kelenjar getah bening, atau 1 organ.
- Stadium 2 – limfoma terjadi di 2 wilayah kelenjar getah bening atau lebih, atau ketika kanker telah menyebar ke organ dan kelenjar getah bening terdekat. Letak kanker masih terbatas pada sisi yang sama dari diafragma.
- Stadium 3 – kanker ditemukan di kedua sisi diafragma.
- Stadium 4 – kanker terjadi di beberapa tempat dalam 1 atau lebih organ atau jaringan. Ini adalah tahap paling lanjut dari limfoma Hodgkin, dan memengaruhi bukan hanya kelenjar getah bening tetapi juga anggota tubuh lainnya, seperti hati, paru-paru, atau tulang.
Apa Gejala Kanker Darah (Limfoma)?
Meski tidak mudah mengenali tanda dan gejala limfoma, ada beberapa gejala umum yang dapat muncul:
- Pembesaran atau pembengkakan kelenjar getah bening (umumnya ketiak, leher, atau selangkangan).
- Kelelahan kronis.
- Demam.
- Berkeringat pada malam hari.
- Sesak napas.
- Penurunan berat badan tanpa sebab yang diketahui.
- Iritasi atau gatal pada kulit.
Anda disarankan untuk berkonsultasi dengan dokter dan melakukan deteksi dini jika mengalami gejala limfoma secara terus-menerus. Deteksi dini merupakan langkah penting untuk menentukan penanganan yang tepat sejak awal demi meningkatkan keberhasilan pengobatan kanker limfoma.
Apa Penyebab Kanker Darah (Limfoma)?
Penyebab limfoma belum diketahui secara pasti, tetapi ada beberapa faktor risiko yang teridentifikasi.
Apa Faktor Risiko Kanker Darah (Limfoma)?
Berikut adalah faktor-faktor risiko limfoma:
- Usia – beberapa jenis limfoma lebih umum dialami kalangan usia dewasa muda, sedangkan yang lainnya paling sering terdiagnosis pada kelompok usia 50 tahun ke atas.
- Berjenis kelamin pria.
- Gangguan sistem kekebalan (virus, autoimun, lupus, dan lainnya).
- Infeksi (misalnya, infeksi virus Epstein-Barr dan bakteri H. pylori).
- Kelainan genetik (misalnya, sindrom Wiskott-Aldrich).
- Memiliki riwayat limfoma dalam keluarga atau faktor keturunan.
Apa Komplikasi Kanker Darah (Limfoma)?
Kanker darah dapat meningkatkan risiko penyakit lain, seperti jantung, paru-paru, dan infeksi akibat penurunan sistem kekebalan tubuh. Limfoma juga dapat kembali kambuh, meskipun sudah dilakukan perawatan.
Risiko komplikasi juga dapat timbul sebagai dampak dari prosedur pengobatan limfoma seperti kemoterapi dan radioterapi, seperti misalnya:
- Infertilitas atau kemandulan, baik sementara maupun permanen.
- Berkembangnya kanker baru yang lain, terutama di payudara dan paru-paru yang muncul beberapa tahun setelah pengobatan.
Bagaimana Cara Mencegah Kanker Darah (Limfoma)?
Meskipun tidak ada cara khusus untuk memastikan pencegahan limfoma, tetapi ada beberapa hal yang bisa dilakukan untuk menurunkan risikonya:
- Melindungi diri dari penyakit infeksi (misalnya: virus HIV, virus HTLV-1, hepatitis C, bakteri H. pylori, dan lainnya), salah satunya dengan hanya melakukan hubungan seksual yang aman.
- Menjaga sistem kekebalan tubuh dengan mengadopsi pola hidup yang sehat.
- Menggunakan alat pelindung diri untuk menghindari paparan zat kimia atau radiasi.