Bagaimana cara mendiagnosis prolaps organ panggul (POP)?
Uroginekolog akan:
Memeriksa riwayat medis Anda
Melakukan pemeriksaan fisik
Jika diperlukan, menyarankan tes lanjutan untuk pemeriksaan secara menyeluruh
Bagaimana cara menangani prolaps organ panggul (POP)?
Dokter akan menyarankan penanganan yang paling tepat berdasarkan:
Jenis prolaps
Tingkat keparahan kondisi yang Anda alami
Rencana kehamilan (jika ada)
Usia
Penanganan non-bedah
Dokter dapat merekomendasikan penanganan non-bedah jika prolaps tergolong ringan. Prolaps ringan dapat ditangani dengan latihan kekuatan otot dasar panggul, seperti terapi otot dasar panggul. Terapi otot dasar panggul dimaksudkan untuk memperkuat otot yang menopang kandung kemih, usus besar, dan rahim demi mencegah disfungsi dasar panggul.
Sebagai bagian dari terapi otot dasar panggul, dokter dapat menyarankan latihan berikut:
Senam kegel – Dalam latihan ini, Anda mengencangkan otot dasar panggul dan menahannya selama 5 detik, kemudian melemaskannya selama 5 detik. Lakukan latihan ini sebanyak 10 kali dan ulangi 3 kali sehari.
Squat – Tekuk lutut, lalu turunkan pinggul serta pantat hingga paha sejajar dengan lantai. Lakukan latihan ini sebanyak 10 kali dan ulangi 2 – 3 kali sehari.
Bridge – Berbaringlah di lantai dalam posisi telentang dan lutut ditekuk. Angkat pinggul dari lantai dan tahan posisi tersebut selama 1 – 2 detik. Lakukan latihan ini sebanyak 10 kali dan ulangi 2 – 3 kali sehari.
Jika prolaps tergolong sedang, Anda mungkin perlu memakai cincin pesari untuk menahan organ pada posisinya.
Tips: Mulailah penanganan sedini mungkin. Makin parah kondisi prolaps, makin rendah pula tingkat keberhasilan penanganan atau bedahnya.
Penanganan bedah
Dokter dapat merekomendasikan intervensi bedah jika:
Penanganan non-bedah tidak efektif meredakan gejala.
Kondisi Anda tergolong parah, untuk mengurangi tingkat kekambuhan dari di atas 30% menjadi kurang dari 10%.
Berkat kemajuan teknologi medis, Anda dapat memilih teknik bedah invasif minimal untuk mengurangi luka bedah dan mempercepat pemulihan.
Contoh penanganan bedah
Penanganan bedah untuk mengangkat organ yang turun kembali ke posisinya antara lain:
Pengobatan sistokel (prolaps kandung kemih) – juga disebut dengan kolporafi
Pengobatan posterior rektokel atau enterokel – juga disebut dengan kolpoperineorafi
Histerektomivagina untuk mengangkat uterus (rahim) melalui vagina dan memperbaiki vagina
Bedah prolaps kubah vagina untuk menopang kubah vagina
Prosedur di atas adalah bedah sub-spesialisasi yang hanya dapat dijalankan oleh spesialis bedah yang telah dilatih secara khusus. Konsultasikan dengan uroginekolog kami seputar kondisi yang Anda alami dan opsi penanganan terbaik bagi Anda.
Prolaps uterus, suatu kondisi yang umum terjadi pada wanita berusia 50 tahun ke atas, mungkin memerlukan pembedahan. Baca terus untuk mengetahui lebih lanjut tentang mendiagnosis dan menangani prolaps rahim.