Dr Lim Choon Pin
Spesialis Jantung
Sumber: Shutterstock
Spesialis Jantung
Ada banyak manfaat kesehatan fisik dan mental yang telah terbukti dari aktivitas fisik yang cukup. Ketika Anda aktif secara fisik, tubuh Anda melepaskan hormon seperti serotonin, yang juga dikenal sebagai hormon 'bahagia', yang dapat membantu meningkatkan suasana hati Anda. Olahraga juga baik untuk kesehatan jantung.
Olahraga meningkatkan metabolisme Anda, membantu menjaga kadar gula darah yang sehat dan membantu Anda mengelola stres dengan lebih baik.
Jika Anda secara teratur aktif secara fisik, Anda cenderung:
Meskipun kita semua tahu bahwa olahraga itu baik untuk Anda, namun seperti hal lainnya, terlalu banyak berolahraga (mendorongnya hingga ekstrem) dapat menjadi hal yang buruk, terutama bagi jantung Anda. Ini bukan berarti Anda harus menghindari aktivitas fisik sama sekali, karena gaya hidup yang tidak banyak bergerak dapat meningkatkan risiko obesitas, penyakit jantung, diabetes tipe 2, dan penyakit kronis lainnya. Jadi, pertanyaan sebenarnya sekarang adalah berapa banyak olahraga yang cukup baik untuk Anda?
Intensitas aktivitas fisik dapat dibagi menjadi 2 kategori: sedang dan berat. Beberapa contoh aktivitas dengan intensitas sedang termasuk berjalan kaki, mendaki gunung, aerobik air, bersepeda santai, berkebun, dan dansa ballroom. Aktivitas dengan intensitas tinggi meliputi lomba jalan kaki, joging, atau lari, renang, dansa aerobik, dan lompat tali.
Meskipun aktivitas fisik yang disarankan tergantung pada faktor-faktor seperti usia dan kondisi kesehatan Anda saat ini, sebagian besar orang dewasa harus melakukan setidaknya 150 menit aktivitas fisik intensitas sedang sepanjang minggu, atau 75 menit aktivitas intensitas tinggi. Lebih dari itu dapat meningkatkan risiko komplikasi kesehatan.
Terdapat beberapa kontroversi mengenai apakah berolahraga terlalu banyak dapat membuat jantung Anda stres. Orang yang melakukan olahraga dengan volume yang sangat tinggi dengan intensitas yang jauh di atas pedoman olahraga yang direkomendasikan sebenarnya dapat meningkatkan risiko penyakit kardiovaskular. Tingkat aktivitas fisik yang tinggi dari waktu ke waktu dapat menyebabkan stres pada arteri Anda, yang menyebabkan kalsifikasi arteri koroner (CAC) yang lebih tinggi. Penelitian telah menemukan bahwa orang yang berpartisipasi dalam setidaknya 450 menit aktivitas fisik sedang per minggu (3 kali lipat dari jumlah yang direkomendasikan) lebih mungkin mengembangkan CAC. Peningkatan kadar penumpukan kalsium dalam arteri menghambat aliran darah ke jantung dan dapat menjadi penanda awal penyakit jantung koroner.
Penyakit jantung koroner, juga dikenal sebagai penyakit arteri koroner, adalah penyempitan arteri koroner, yaitu pembuluh darah yang memasok oksigen dan darah ke jantung Anda. Biasanya terjadi ketika kolesterol menumpuk di dinding arteri Anda, menciptakan plak yang menyebabkan arteri koroner menyempit. Ketika ini terjadi, pasokan darah yang kaya oksigen ke jantung dapat menjadi terlalu rendah, terutama selama aktivitas fisik. Dalam beberapa kasus, gumpalan dapat menghalangi aliran darah ke jantung.
Kondisi ini merupakan penyebab utama penyakit dan kematian, yang umumnya menyebabkan angina pektoris (nyeri dada), sesak napas, infark miokard, atau serangan jantung.
Karena Anda tidak memiliki cara untuk mengetahui seberapa besar stres yang dapat diterima jantung Anda, cobalah melakukan pemeriksaan jantung. Dokter Anda akan dapat memberi tahu Anda jika Anda terlalu banyak melakukan aktivitas fisik.