Seperti apa proses LDLT?
Jika Anda menerima transplantasi hati dari donor hidup, jadwal bedah akan dibuat terlebih dahulu.
Estimasi durasi
Transplantasi hati biasanya berlangsung 6 – 12 jam.
Selama prosedur
Selama transplantasi, spesialis bedah akan membuat sayatan di abdomen atas untuk mengangkat hati dan menggantinya dengan cangkok hati donor. Bagian hati tertentu yang didonorkan tergantung ukuran hati donor dan kebutuhan Anda.
Selanjutnya, spesialis bedah akan menyambungkan pembuluh darah dan saluran empedu ke hati baru untuk mengembalikan aliran darah. Sayatan akan ditutup setelah struktur vital diproses melalui anastomosis (penggabungan) dan berfungsi normal.
Setelah prosedur
Setelah menjalani transplantasi hati, Anda harus:
- Dirawat di unit perawatan intensif (ICU) selama 3 – 5 hari. Tim medis akan memantau kondisi Anda secara intensif untuk mengantisipasi tanda-tanda komplikasi, dan menguji fungsi hati Anda setiap saat.
- Menjalani rawat inap di rumah sakit selama 5 – 10 hari. Setelah stabil, Anda akan dibawa ke ruang rawat umum transplantasi untuk melanjutkan pemulihan.
- Melakukan konsultasi rawat jalan secara intensif saat melanjutkan pemulihan di rumah. Anda mungkin menjalani tes darah beberapa kali tiap minggu. Frekuensi tes akan berkurang seiring waktu.
- Mengonsumsi imunosupresan seumur hidup. Tindakan ini perlu untuk mencegah sistem imun agar tidak menolak hati baru.
Perawatan dan pemulihan setelah LDLT
Setelah menjalani transplantasi hati, Anda harus merawat organ baru Anda dengan melakukan hal-hal berikut:
- Menerapkan gaya hidup sehat
- Olahraga teratur
- Pola makan sehat
- Mengonsumsi obat
- Menghadiri janji temu medis tindak lanjut secara teratur
Koordinator transplantasi, ahli gizi, dan tim penunjang medis akan memberikan edukasi dan panduan seputar perawatan pasca-transplantasi.
Pemeriksaan rawat jalan
Transplantasi organ memiliki tingkat risiko penolakan tubuh terhadap organ transplantasi tertinggi dalam 60 hari pertama setelah transplantasi:
- Pada 2 bulan pertama, Anda mungkin harus menjalani peninjauan klinis mingguan.
- Setelah 2 bulan pertama, frekuensi kunjungan akan disesuaikan berdasarkan kondisi pemulihan Anda.
Imunosupresan
Setelah menjalani transplantasi hati, Anda akan diberi resep imunosupresan untuk menghentikan penolakan sistem imun terhadap hati baru. Anda harus mengonsumsinya setiap hari seumur hidup.
Dosis harian dihitung dengan cermat oleh dokter transplantasi. Jangan mengubah dosis obat sebelum berkonsultasi dengan dokter karena dapat menyebabkan penolakan tubuh terhadap organ transplantasi.
Imunosupresan juga akan membuat Anda lebih berisiko mengalami infeksi, khususnya pada beberapa bulan pertama setelah transplantasi yang biasanya memerlukan dosis obat-obatan yang lebih tinggi.
Risiko ini akan perlahan berkurang saat dosis obat dikurangi pada bulan berikutnya. Namun, Anda harus senantiasa mengingat untuk:
- Menghindari kontak dengan pengidap infeksi
- Tidak makan makanan mentah
- Segera mencari perawatan jika mengalami tanda-tanda infeksi
Saat menjalani pengobatan imunosupresi, Anda juga harus:
- Menghindari makanan tertentu, seperti pomelo dan limau gedang, karena dapat memengaruhi efikasi imunosupresan.
- Konsultasikan dengan dokter sebelum Anda mengonsumsi obat-obatan baru, termasuk obat dan suplemen non-resep karena obat-obatan ini mungkin dapat berinteraksi dengan imunosupresan dan memengaruhi efikasinya.
- Beri tahu staf medis bahwa Anda sedang mengonsumsi imunosupresan sebelum menjalani prosedur medis atau perawatan gigi.
Mengenali infeksi dan penolakan tubuh terhadap organ transplantasi
Penolakan tubuh terhadap organ transplantasi tetap dapat terjadi meski telah dicegah dengan bantuan imunosupresan. Namun, kondisi ini dapat disembuhkan jika tanda-tandanya diketahui dan diobati lebih dini.
Gejala dan tanda-tanda penolakan hati meliputi:
- Demam
- Urine berwarna teh gelap
- Penyakit kuning (kulit dan mata kuning)
- Feses pucat atau berwarna tanah liat
- Menggigil, nyeri, mendadak merasa lelah, dan sakit perut
Selain risiko penolakan tubuh terhadap organ transplantasi, Anda juga harus mewaspadai infeksi, terutama karena imunosupresan akan mengurangi kemampuan tubuh untuk melawan infeksi.
Risiko terjadinya infeksi dapat ditekan dengan:
- Menjaga kebersihan diri.
- Melakukan tindakan pencegahan untuk mengurangi risiko tertular infeksi, misalnya dengan menghindari tempat ramai saat musim flu atau pilek.
- Sering mencuci tangan.
Hubungi koordinator transplantasi Anda jika tanda-tanda di bawah ini muncul:
- Demam
- Bintik putih atau merah di lidah atau mulut
- Kemerahan, pembengkakan, atau nanah berbau busuk pada luka terbuka
- Batuk terus-menerus tanpa sesak napas
- Gejala seperti flu
- Nyeri atau sensasi terbakar saat buang air kecil
- Diare
Nutrisi setelah transplantasi hati
Ahli gizi akan memberikan saran seputar cara menjaga diet sehat dan seimbang. Anda mungkin harus menjalani diet khusus tergantung kondisi medis Anda.
Anda perlu menjaga berat badan ideal karena kenaikan berat badan dan obesitas dapat merusak hati Anda yang baru serta meningkatkan risiko penyakit kronis, seperti tekanan darah tinggi dan penyakit jantung.
Dengan melemahnya sistem kekebalan tubuh yang disebabkan oleh imunosupresan, Anda harus menjaga keamanan makanan. Ahli gizi dan perawat akan memberikan saran seputar cara menangani makanan dengan aman dan jenis makanan yang harus diperhatikan.
Masa pemulihan LDLT
Diperlukan waktu kira-kira 3 – 6 bulan untuk pulih sepenuhnya dari bedah transplantasi hati.
Sebagian besar penerima transplantasi hati dapat kembali beraktivitas normal atau kembali bekerja beberapa bulan setelah pembedahan, tergantung seberapa buruk kondisi mereka sebelum transplantasi hati.
Kembali beraktivitas normal setelah transplantasi
Sebelum kembali beraktivitas normal, perhatikan hal-hal berikut:
- Olahraga – Anda dapat kembali berolahraga untuk menjaga berat badan dan kesehatan fisik. Namun, Anda tidak boleh mengemudikan kendaraan selama maksimal 6 minggu setelah menjalani transplantasi. Selama minimal 2 bulan setelah pembedahan, hindari aktivitas yang menekan perut, termasuk mengangkat benda berat dan baring duduk (sit-up).
- Paparan sinar matahari – Pasien transplantasi berisiko terserang kanker kulit jika terpapar sinar matahari. Gunakan tabir surya dengan kandungan minimal SPF 30 dan pakai kaus lengan panjang serta topi saat di luar ruangan. Periksa juga kulit Anda secara rutin untuk memastikan tidak ada pertumbuhan abnormal atau belang.
- Perjalanan – Anda tidak boleh melakukan perjalanan dalam 6 bulan pertama setelah transplantasi hati, kecuali untuk perjalanan pulang ke negara asal Anda. Koordinator transplantasi Anda juga akan memberi tahu wilayah-wilayah yang harus dihindari karena beberapa negara dapat berisiko tinggi menularkan infeksi pada pasien transplantasi hati.