Apa Itu Kanker Darah (Leukemia)?
Leukemia adalah salah satu jenis kanker darah akibat pertumbuhan sel darah putih abnormal yang sangat cepat di dalam sumsum tulang. Masyarakat kita sering salah mengejanya sebagai “leukimia”.
Kondisi ini memengaruhi sel darah putih, yang merupakan bagian penting dari sistem kekebalan untuk melindungi tubuh dari infeksi. Leukemia terjadi ketika ada kelainan yang menyebabkan sumsum tulang memproduksi sel darah putih (sel leukemik) yang belum matang dalam jumlah besar, yang mengalahkan sel sehat dan mendesak sel sehat untuk keluar.
Secara garis besar, leukemia dapat dibedakan berdasarkan kecepatan perkembangannya, yaitu leukemia akut (memburuk dengan cepat) atau leukemia kronis (memburuk perlahan). Secara lebih spesifik, berikut adalah jenis-jenis leukemia:
- Leukemia myeloid akut – umum terjadi pada anak-anak dan orang dewasa, dan merupakan jenis leukemia akut yang paling umum terjadi pada orang dewasa.
- Leukemia limfositik akut – paling umum dijumpai pada anak-anak.
- Leukemia myeloid kronis – lebih banyak dialami oleh orang dewasa, dan mungkin menunjukkan sedikit gejala atau tanpa gejala selama hitungan bulan atau bahkan tahun.
- Leukemia limfositik kronis – jenis leukemia kronis yang umum terjadi pada orang dewasa.
- Leukemia sel rambut dan limfosit granular besar – termasuk leukemia jenis langka.
Dokter akan menentukan jenis penanganan yang paling tepat berdasarkan kondisi atau stadium kanker. Berikut adalah tahapan dari kanker darah leukemia:
- Stadium 0 – terlalu banyak sel darah putih (limfosit) di dalam darah, tetapi tidak disertai gejala khusus.
- Stadium 1 – kelenjar getah bening membengkak karena terlalu banyak limfosit yang dibuat.
- Stadium 2 – kelenjar getah bening, limpa, dan hati membengkak karena terlalu banyak limfosit yang dibuat.
- Stadium 3 – anemia terjadi karena limfosit telah mengerumuni sel darah merah di dalam darah.
- Stadium 4 – jumlah keping sel darah merah (platelet) terlalu sedikit di dalam darah. Kelenjar getah bening, limpa, dan hati mungkin membengkak. Anemia mungkin muncul.
Apa Gejala Kanker Darah (Leukemia)?
Tanda dan gejala awal leukemia dapat berbeda, tergantung jenis leukemia yang diidap seseorang. Tanda dan ciri-ciri leukemia juga sulit dikenali karena hampir menyerupai kondisi penyakit yang lain. Berikut ini gejala kanker darah atau leukemia yang umum ditemukan:
- Mudah berdarah atau memar atau muncul bintik merah kecil pada kulit.
- Nyeri tulang atau sensitif terhadap nyeri.
- Demam atau panas dingin.
- Sering terkena infeksi.
- Kehilangan nafsu makan atau berat badan turun.
- Lemah dan lelah berkepanjangan.
- Sesak napas atau keringat berlebih, khususnya pada malam hari.
- Pembengkakan nodus limfa (kelenjar getah bening), hati atau limpa membesar.
Apa Penyebab Kanker Darah (Leukemia)?
Leukemia secara umum lebih disebabkan oleh mutasi (perubahan) pada DNA sel darah, yang mengakibatkan sel darah tidak berfungsi secara normal. Namun demikian, penyebab mutasi tersebut belum diketahui secara pasti.
Apa Faktor Risiko Kanker Darah (Leukemia)?
Terlepas dari belum diketahuinya penyebab pasti leukemia, ada beberapa faktor yang diketahui meningkatkan risiko leukemia:
- Riwayat leukemia dalam keluarga atau faktor keturunan (genetik). Misalnya saja pengidap Sindrom Down memiliki risiko lebih tinggi untuk mengalami leukemia akut. Sedangkan untuk leukemia limfositik kronis lebih cenderung diturunkan kepada pria dalam keluarga.
- Menderita kelainan darah seperti sindrom mielodisplasia.
- Terpapar radiasi tinggi atau zat kimia tertentu (misalnya: benzena).
- Gangguan sistem kekebalan tubuh atau mengonsumsi obat yang berefek meredam sistem kekebalan.
- Risiko terkait infeksi, termasuk infeksi virus Epstein-Barr dan bakteri Helicobacter pylori.
- Merokok, yang meningkatkan risiko kanker darah dan juga kanker atau penyakit lainnya.
Risiko leukemia juga dapat terjadi pada orang yang menerima jenis kemoterapi atau radioterapi tertentu untuk pengobatan kanker sebelumnya. Meskipun faktor-faktor tersebut dapat ditengarai sebagai penyebab leukemia atau setidaknya meningkatkan risiko terkena leukemia, penelitian justru menunjukkan banyak pengidap leukemia adalah mereka yang tidak memiliki risiko tersebut. Maka dari itu, pemeriksaan lebih lanjut sangat disarankan untuk mendapatkan diagnosis yang akurat.
Apa Komplikasi Kanker Darah (Leukemia)?
Leukemia dapat menyebabkan komplikasi serius jika tidak ditangani. Beberapa komplikasi yang mungkin terjadi di antaranya:
- Tubuh rentan terhadap infeksi akibat kekurangan sel darah putih.
- Perdarahan pada organ tubuh yang berbahaya, terutama jika terjadi di otak, paru-paru, lambung, dan usus.
- Gangguan pada tulang, seperti nyeri, pengapuran, atau patah tulang.
- Penurunan fungsi ginjal, bahkan mungkin hingga menderita gagal ginjal.
- Risiko munculnya jenis kanker darah lain.
Komplikasi juga mungkin terjadi akibat tindakan penanganan leukemia yang dilakukan, seperti misalnya:
- Komplikasi dari transplantasi sumsum tulang atau Graft versus Host Disease (GvHD).
- Anemia hemolitik.
- Sindrom lisis tumor.
- Ketidaksuburan (infertilitas).
- Sel kanker muncul kembali setelah pengobatan.
- Pada anak-anak: gangguan sistem saraf pusat, gangguan tumbuh kembang, dan katarak.
Bagaimana Cara Mencegah Kanker Darah (Leukemia)?
Risiko leukemia dapat diminimalkan, meskipun hal ini belum bisa dikatakan sebagai tindakan pencegahan leukemia. Langkah-langkah untuk menurunkan risiko leukemia di antaranya:
- Berolahraga secara teratur.
- Berhenti merokok.
- Menggunakan alat pelindung diri terutama jika bekerja di lingkungan yang rentan terpapar zat kimia atau radiasi.
- Melakukan deteksi dini kanker – khususnya jika Anda memiliki riwayat kanker dalam keluarga.