Bagaimana cara sinusitis didiagnosis?
Jika Anda memiliki gejala sinusitis, dokter dapat melakukan pemeriksaan berikut untuk mendiagnosis kondisi Anda:
Endoskopi hidung
Selama endoskopi hidung, dokter akan memasukkan alat tipis dan lentur bernama endoskop melalui lubang hidung. Endoskop memiliki serat optik yang memancarkan cahaya untuk menerangi bagian dalam hidung dan memperlihatkan gambar saluran hidung dan saluran sinus secara real-time.
Dengan alat ini, dokter dapat mengidentifikasi segala bentuk kelainan, seperti pembengkakan, nanah, atau polip.
Tes pencitraan
Dokter dapat meminta Anda untuk menjalani tes pencitraan berikut untuk mendapatkan informasi lebih jauh tentang kondisi sinus Anda:
Upaya ini akan membantu menentukan sinus mana dan jumlah sinus yang terkena serta mendeteksi tanda-tanda penyakit yang lebih parah.
Kultur sinus dan hidung
Dokter juga dapat mengambil sampel atau kultur jaringan dari dalam hidung atau sinus, kemudian mengirimkannya ke laboratorium untuk mengidentifikasi keberadaan infeksi bakteri atau jamur.
Informasi lebih lengkap tentang sensitivitas antibiotik dan profil resistansi jamur atau bakteri dapat membantu menentukan pengobatan antibiotik yang tepat.
Tes alergi pada kulit
Dokter mungkin menyarankan tes kulit alergi jika sinusitis Anda kemungkinan diakibatkan oleh alergi. Tes ini membantu mengidentifikasi alergen Anda.
Tes darah
Tes darah efektif sebagai salah satu metode pemeriksaan sinusitis. Tes ini berguna untuk memeriksa:
- Jumlah sel darah putih – Tingginya jumlah sel darah putih pada saat demam dapat mengindikasikan sinusitis akut yang parah.
- Jumlah eosinofil – Tingginya jumlah eosinofil dapat dikaitkan dengan alergi yang parah, beberapa jenis sinusitis kronis dengan poliposis hidung (CRSwNP), dan asma.
- Imunoglobulin serum – Rendahnya kadar imunoglobulin (misalnya, IgG dan IgA) dapat menandakan penurunan kekebalan tubuh, sedangkan tingginya kadar IgE dapat dikaitkan dengan alergi.
Bagaimana cara menangani sinusitis?
Karena ada beragam jenis sinusitis, diagnosis yang akurat harus didapatkan sebelum memulai pengobatan. Dokter akan menyarankan program perawatan yang paling sesuai bagi Anda berdasarkan hasil berbagai pemeriksaan.
Penanganan non-bedah
Dokter dapat menyarankan penanganan non-bedah sebagai berikut:
- Larutan garam untuk hidung (semprotan dan pembilasan) – Cara ini akan meredakan gejala dengan membersihkan mukopus (campuran lendir dan nanah) yang mengendap di saluran hidung dan saluran sinus.
- Dekongestan (semprotan, tetesan, atau formulasi oral) – Dekongestan meredakan gejala hidung pampat dan tersumbat, tetapi direkomendasikan hanya untuk penggunaan jangka pendek (misalnya untuk sinusitis akut).
- Steroid intranasal – Zat anti-peradangan yang efektif ini biasanya berupa semprotan untuk hidung dan membantu meredakan gejala sinusitis. Zat ini tergolong aman, bahkan untuk anak-anak.
- Mukolitik – Obat ini mengurangi kekentalan lendir dan membantu melegakan saluran sinus yang tersumbat.
- Antibiotik
- Untuk sinusitis akut, antibiotik mungkin diperlukan jika:
- Kondisi memburuk atau tidak membaik setelah 5–7 hari
- Muncul gejala berat, seperti sakit kepala atau demam
- Gejala kambuh secara berulang dalam interval pendek
- Sinusitis muncul dengan komplikasi.
- Dalam kasus sinusitis kronis, manfaat antibiotik bergantung pada kondisi klinisnya. Umumnya, antibiotik dapat membantu jika sinusitis kronis memburuk menjadi akut. Jika memungkinkan, pemilihan antibiotik harus berpedoman pada hasil laboratorium dari sampel mukopus Anda.
- Beberapa bentuk sinusitis kronis dapat ditangani dengan antibiotik makrolid dosis rendah yang diresepkan untuk jangka waktu hingga 3 bulan. Namun, efek yang dihasilkan diyakini berasal dari efek anti-peradangan makrolid.
- Pengobatan alergi – Karena alergi hirup dan makanan dapat meningkatkan risiko sinusitis, dokter dapat mengambil pendekatan holistik dalam metode pengobatannya dengan menyarankan Anda untuk:
- Menghindari alergen
- Mengonsumsi obat, seperti steroid intranasal dan antihistamin
- Imunoterapi spesifik
Penanganan melalui pembedahan
Dalam penanganan sinusitis kronis, dibutuhkan pembedahan untuk melegakan sinus. Opsi bedah ini meliputi:
- Bedah sinus endoskopi fungsional (FESS) – Prosedur invasif minimal dengan cara memasukkan endoskop melalui hidung untuk membersihkan jaringan yang terinfeksi. Tujuan utamanya adalah memperlebar bukaan sinus untuk membuang nanah. Namun, dalam sejumlah kasus (misalnya polip hidung), FESS dapat digunakan untuk mengangkat polip dan melegakan saluran hidung untuk penanganan lebih lanjut. Penanganan ini meliputi terapi irigasi sinus dan pengobatan topikal mandiri oleh pasien.
- Sinuplasti balon – Prosedur yang tidak seinvasif FESS ini menggunakan instrumen khusus untuk memasukkan balon kecil dan melebarkan bukaan sinus. Penanganan ini dimaksudkan untuk menormalkan aliran lendir dalam sinus tanpa pengambilan jaringan atau tulang.
Tergantung pada jenis sinusitis yang Anda derita, dokter dapat menjalankan FESS saja (misalnya untuk mengobati sinusitis bola jamur) atau dipadukan dengan penanganan lain (misalnya untuk mengobati sinusitis jamur alergi atau poliposis hidung).