Diagnosis dini SCFE sangat krusial untuk mencegah nyeri dan potensi komplikasi.
Dalam proses diagnosis SCFE, dokter akan meninjau riwayat kesehatan dan medis serta menjalankan pemeriksaan fisik untuk mendeteksi:
Pemindaian dengan pencitraan, seperti pencitraan resonansi magnetik (MRI) atau rontgen, pada tulang panggul, tulang pinggul, dan tulang paha dapat membantu dokter memastikan diagnosis.
SCFE memiliki peluang kesembuhan paling tinggi jika didiagnosis dan ditangani sejak dini.
Penanganan SCFE bertujuan untuk menstabilkan pinggul dan mencegah kepala tulang paha tergelincir lebih jauh. Upaya ini biasanya melibatkan pembedahan, yang biasanya dilakukan segera setelah pasien didiagnosis. Selagi menunggu jadwal pembedahan, sebaiknya minimalkan penggunaan kaki sebisa mungkin.
Jenis dan tingkat keparahan SCFE akan menentukan prosedur bedah yang sesuai, misalnya:
Dalam prosedur pembedahan ini, dokter akan membuat sayatan kecil di dekat pinggul dan memasukkan sekrup logam di sepanjang lempeng pertumbuhan melalui tulang paha. Tindakan ini berfungsi untuk menjaga posisi bagian pangkal tulang paha (femur) yang bulat serta menyatukan atau menutup lempeng pertumbuhan agar tulang tidak tergelincir lebih jauh.
Reduksi terbuka dilakukan pada pasien dengan kasus kelainan bentuk parah.
Dokter akan membuat sayatan di pinggul untuk memindahkan pangkal tulang paha ke posisi yang benar.
Agar tulang tidak bergerak, dokter akan mengencangkannya dengan sekrup logam hingga lempeng pertumbuhan menutup. Dibandingkan fiksasi in-situ, prosedur reduksi terbuka lebih ekstensif sehingga waktu pemulihannya lebih lama.
Jika pasien berisiko tinggi terkena SCFE di sisi pinggul lainnya, dokter mungkin menyarankan fiksasi in-situ pada pinggul yang tidak terdampak juga.
Waktu pemulihan berbeda-beda tergantung tingkat keparahan kondisi dan jenis prosedur yang dilakukan.
Setelah menjalani bedah, pasien harus menggunakan kruk atau kursi roda selama minimal 6 minggu. Dokter juga akan menyarankan fisioterapi untuk membantu memperkuat otot kaki dan pinggul sekaligus memperluas rentang gerakan.
Pasien harus kembali untuk periksa kontrol, yang mungkin mencakup rontgen, guna memantau proses penyembuhan, mendeteksi kemungkinan komplikasi, serta mengetahui jika pasien sudah dapat kembali beraktivitas dengan normal, misalnya berolahraga.
Untuk mengajukan pertanyaan, hubungi
+65 6575 7575
Untuk membuat janji temu, hubungi kami via WhatsApp di nomor
+65 8111 9777