Pemeriksaan fisik. Dokter akan memeriksa riwayat medis sekaligus tingkat kesadaran, tekanan darah, penglihatan, refleks dan koordinasi tubuh, serta kekuatan otot Anda.
Tes darah. Rangkaian pemeriksaan ini bertujuan untuk memeriksa kadar glukosa darah serta kolesterol, mengetahui faktor pembekuan darah, dan mendeteksi infeksi yang ada.
Pencitraan resonansi magnetik (MRI). Dengan bantuan medan magnet dan gelombang radio, MRI menghasilkan gambar otak mendetail sehingga jaringan otak yang rusak dapat diketahui.
Angiografi serebral. Prosedur pemeriksaan ini dilakukan untuk mendapatkan gambar pembuluh darah otak dan leher yang jelas.
USG karotis. USG ini dapat mendeteksi penumpukan lemak pada pembuluh arteri karotis di leher yang berfungsi mengalirkan darah ke otak dan wajah.
Ekokardiografi. Pemeriksaan ini menggunakan gelombang suara untuk menghasilkan gambar jantung sehingga gumpalan darah yang terbawa sampai ke otak dapat dideteksi.
Bagaimana cara menangani stroke?
Tergantung jenis stroke yang dialami dan kecepatan pertolongan medis yang diterima, dokter akan merekomendasikan beragam langkah penanganan:
Langkah penanganan stroke iskemik
Kerusakan otak akibat stroke tidak dapat diperbaiki, tetapi dapat dikurangi.
Langkah penanganan stroke iskemik di antaranya adalah trombolisis dan trombektomi, yang bertujuan untuk mengambil gumpalan darah:
Dalam prosedur trombolisis, obat-obatan digunakan untuk melarutkan gumpalan darah dan harus diberikan tidak lebih dari 4 setengah jam setelah gejala stroke akut mulai dirasakan.
Dalam prosedur trombektomi, gumpalan darah diambil dari pembuluh darah dengan suatu alat khusus. Pertama, alat yang berupa slang kateter dimasukkan lewat arteri di pangkal paha, lalu didorong hingga mencapai otak untuk mengambil gumpalan darah. Prosedur ini harus dilakukan tidak lebih dari 6 jam setelah gejala stroke pertama muncul.
Langkah penanganan stroke hemoragik
Untuk stroke hemoragik, tindakan medis langsung sangat perlu dilakukan.
Langkah penanganannya secara umum berupa pemberian obat atau prosedur bedah dengan tujuan menghentikan atau mengendalikan perdarahan serta mengurangi tekanan pada otak.
Dalam kasus tertentu, spesialis bedah saraf mungkin akan melakukan prosedur bedah kraniotomi, yaitu pembedahan tengkorak untuk mengeluarkan kelebihan darah akibat perdarahan dan mengurangi tekanan pada otak. Prosedur bedah ini juga dapat digunakan untuk mengatasi gangguan pembuluh darah penyebab stroke hemoragik.
Setiap menit sangat berarti dalam hal pemulihan dari stroke. Kenali tanda-tanda peringatan dan ketahui apa yang harus dilakukan ketika Anda melihatnya.