Joy Marie Lim
Medical Advisor
Sumber: Shutterstock
Medical Advisor
Vaksin adalah produk biologis yang dirancang untuk melindungi tubuh Anda dari penyakit yang disebabkan oleh patogen seperti bakteri dan virus. Vaksin dibuat dengan menggunakan versi yang sudah mati atau dilemahkan dari bakteri dan virus tersebut, yang disebut antigen. Vaksin, ketika disuntikkan ke dalam tubuh, merangsang sistem kekebalan tubuh Anda untuk memproduksi antibodi yang menetralkan patogen, persis seperti yang akan terjadi jika Anda terpapar penyakit tersebut.
Vaksinasi adalah cara yang sangat efektif dan mudah untuk menjaga diri Anda dan keluarga tetap sehat. Vaksinasi yang tepat waktu, terutama pada masa kanak-kanak, dapat membantu mencegah penyakit yang dapat menyebabkan rasa sakit dan masalah kesehatan jangka panjang. Vaksinasi juga membantu mencegah penyebaran penyakit menular - semakin banyak orang dalam suatu komunitas yang divaksinasi, semakin sulit suatu penyakit menyebar. Perlindungan tidak langsung dari penyakit menular ini juga disebut "kekebalan kelompok".
Ambil contoh wabah COVID-19. Ketika virus corona baru terus menyebar, upaya global untuk mengembangkan vaksin COVID-19 semakin meningkat karena vaksin yang aman dan efektif dapat menjadi salah satu langkah terpenting dalam melindungi dunia dari virus mematikan ini.
Vaksin bekerja dengan cara melatih sistem kekebalan tubuh Anda untuk mengenali dan melawan penyakit sebelum Anda jatuh sakit. Ketika 'penyerbu asing' seperti bakteri atau virus masuk ke dalam tubuh Anda, mereka mulai menyerang dan berkembang biak. Penyerangan inilah yang menyebabkan infeksi atau penyakit. Untuk membalasnya, sistem kekebalan tubuh Anda merespons dengan memproduksi protein khusus yang disebut antibodi yang membantu menetralkan patogen. Saat pertama kali tubuh bertemu dengan patogen, sistem kekebalan tubuh membutuhkan waktu beberapa hari untuk melawannya. Setelah infeksi, sistem kekebalan tubuh Anda akan mengingat patogen penyebab penyakit dan jika Anda terpapar lagi dengan patogen yang sama, sistem kekebalan tubuh Anda akan mampu menghancurkannya sebelum patogen tersebut sempat membuat Anda sakit. Perlindungan ini disebut imunitas dan kemampuan sistem kekebalan tubuh untuk mengingat patogen adalah dasar dari vaksinasi.
Ada beberapa jenis vaksin, dan masing-masing dikembangkan dengan menggunakan teknik yang unik. Vaksin hidup yang dilemahkan mengandung virus hidup yang telah dilemahkan atau dimodifikasi agar tidak menyebabkan penyakit. Vaksin MMR (vaksin campak, gondong, dan rubella) dan vaksin varisela (cacar air) termasuk dalam kelompok ini. Vaksin yang tidak aktif menggunakan versi patogen yang tidak aktif untuk menghasilkan respons imun. Contoh vaksin yang tidak aktif termasuk vaksin influenza musiman dan vaksin polio. Vaksin toksoid seperti vaksin DTaP (difteri, tetanus, dan toksoid pertusis) dibuat dengan menggunakan racun yang tidak aktif. Vaksin subunit atau konjugat hanya mengandung potongan-potongan patogen target untuk memicu respons imun. Vaksin Haemophilus influenzae tipe B (Hib) adalah vaksin konjugat.
Vaksin diciptakan untuk melindungi Anda selama paparan penyakit di masa depan. Sebagian besar vaksin menawarkan perlindungan yang baik selama bertahun-tahun, namun, dalam beberapa kasus, sebagian kecil orang mungkin tidak mendapatkan respons imun yang memadai terhadap vaksin, dan karenanya mungkin tidak terlindungi secara efektif setelah imunisasi. Selain itu, tingkat perlindungan yang ditawarkan oleh vaksin secara alami dapat menurun seiring waktu atau mungkin berkurang karena kondisi medis, obat-obatan atau penuaan. Hal penting lainnya adalah bahwa beberapa virus dan bakteri dapat berubah dan berevolusi dengan cara-cara yang membantu mereka bertahan hidup di dunia yang telah divaksinasi. Hal ini dapat berdampak pada seberapa efektif vaksin tersebut, dengan beberapa vaksin kehilangan kemampuannya untuk memberikan perlindungan dari waktu ke waktu.
Kekebalan alami adalah kemampuan alami tubuh Anda untuk membangun resistensi terhadap suatu penyakit setelah jatuh sakit. Beberapa orang percaya bahwa infeksi alami kemungkinan akan menghasilkan kekebalan yang lebih baik daripada vaksin. Namun, risiko yang terkait dengan perkembangan infeksi alami jauh lebih tinggi. Beberapa penyakit yang sangat menular dapat menyebabkan komplikasi serius dan mematikan seperti pneumonia akibat cacar air, [kanker hati] akibat virus hepatitis B, dan cacat lahir akibat rubella. Di sisi lain, vaksin dapat dengan aman dan efektif menghasilkan respons kekebalan dalam tubuh Anda tanpa menyebabkan penyakit.
Vaksin memiliki dampak yang luas terhadap kesehatan kita, tidak hanya bagi mereka yang divaksinasi. Sebagian besar vaksin melindungi individu yang divaksinasi dan masyarakat luas dengan membangun kekebalan kelompok. Hal ini karena ketika persentase yang tinggi dari populasi telah divaksinasi, maka akan sulit bagi penyakit menular untuk menyebar.
Vaksin juga dapat mencegah kanker. Mendapatkan vaksin pencegahan kanker seperti vaksin human papillomavirus (HPV) dapat membantu melindungi anak perempuan dan laki-laki dari jenis infeksi HPV tertentu yang dapat menyebabkan penyakit mematikan seperti kanker serviks, dubur, dan penis.
Vaksin yang Anda butuhkan sebagai orang dewasa ditentukan oleh banyak faktor seperti kesehatan, usia, riwayat imunisasi, gaya hidup, pekerjaan, dan bahkan tujuan perjalanan Anda. Sebagai contoh, jika Anda sedang hamil, Anda dapat menerima vaksin Tdap pada setiap kehamilan untuk membantu melindungi bayi Anda dari pertusis. Jika Anda memiliki kondisi kesehatan jangka panjang, seperti diabetes, mendapatkan vaksin flu dan pneumokokus dapat sangat meminimalkan risiko komplikasi dari kondisi yang mendasarinya.
Bicaralah dengan dokter Anda untuk mengetahui apakah Anda sudah mendapatkan imunisasi terkini dan mendiskusikan vaksin mana yang dapat bermanfaat bagi kesehatan Anda.