Dr Ng Kwan Chung Kenneth
Spesialis Jantung
Sumber: Shutterstock
Spesialis Jantung
Gagal jantung kongestif adalah suatu kondisi di mana jantung kehilangan kemampuannya untuk memompa darah dalam jumlah yang cukup bagi tubuh. Akibat ketidakmampuan jantung, penderita gagal jantung sering merasa lemah, lelah atau sesak napas. Penyebab gagal jantung termasuk penyakit arteri koroner, serangan jantung, tekanan darah tinggi dan obesitas.
Ini adalah penyakit progresif, yang berarti akan memburuk seiring berjalannya waktu. Pada stadium lanjut, penyakit ini dapat berakibat fatal dan memerlukan pembedahan besar, seperti transplantasi jantung atau implantasi alat pacu jantung atau pompa mekanis (dikenal sebagai alat bantu ventrikel atau VAD).
Di antara pilihan yang tersedia, transplantasi jantung dianggap sebagai pengobatan yang paling efektif. Namun, jantung bukanlah jenis organ yang paling mudah diperoleh. Jantung donor hanya sedikit dan jarang, kriteria kelayakan untuk prosedur ini sangat ketat, dan prosedur ini tidak tersedia di banyak negara di Asia. Untungnya, alat bantu jantung mekanis menjadi semakin canggih, dan kini dipandang sebagai pilihan yang layak bagi pasien yang menderita gagal jantung stadium akhir. Di Asia, Singapura telah mengukuhkan diri sebagai pemimpin dalam pembedahan besar, termasuk implantasi alat bantu ventrikel kiri (LVAD), alat bantu jantung mekanis yang paling umum digunakan.
Dr Kenneth Ng, seorang ahli jantung di Mount Elizabeth Novena Hospital, menjelaskan mekanisme kerja HeartMate II, model LVAD terbaru dan tercanggih. "Alat ini bekerja berdasarkan prinsip turbin mesin jet. Alat ini menghisap darah di salah satu ujung pompa, yang terpasang pada rongga jantung bagian kiri bawah, dan mendorong darah keluar di ujung lainnya, yang terpasang pada aorta, di mana darah akan bersirkulasi ke seluruh tubuh. Alat ini merupakan alat yang relatif sederhana dengan satu bagian yang bergerak, yaitu baling-baling atau bilah turbin. Bilah ini berputar antara 8.000 dan 9.800 rpm untuk menghasilkan gaya isap".
Penting untuk dicatat bahwa LVAD bukanlah jantung buatan. Jika jantung buatan menggantikan jantung yang gagal sepenuhnya, baik secara fisik maupun fungsional, LVAD bekerja secara kooperatif dengan jantung untuk membantunya memompa lebih banyak darah dengan lebih sedikit usaha. Alat ini memiliki komponen internal dan eksternal. Pompa itu sendiri ditanamkan melalui pembedahan di dalam atau di samping ventrikel kiri, sementara sebuah kabel menjulur dari pompa melalui kulit dan terhubung ke pengontrol dan sumber daya baterai yang harus tetap terhubung setiap saat. Baterai dapat diisi ulang pada malam hari saat alat ini terus berfungsi.
LVAD dapat digunakan untuk beberapa tujuan. Yang pertama dan paling umum adalah sebagai jembatan menuju transplantasi. Dalam hal ini, LVAD pasien dapat tetap berada di tempat selama beberapa tahun, sampai donor jantung tersedia untuk transplantasi. Alat ini juga dapat digunakan sebagai bantuan sementara sementara jantung "beristirahat" dan memulihkan fungsi penuhnya. Cara kedua penggunaan LVAD ini disebut jembatan menuju pemulihan.
Jantung dapat menjadi sangat membesar dan melemah karena meregang melampaui batas mekanisnya. Setelah LVAD mengempiskannya, jantung berada dalam posisi yang lebih baik untuk berfungsi. Selain itu, jantung terkadang menjadi lemah karena peradangan, misalnya akibat miokarditis, dan LVAD akan memberikan waktu untuk pulih secara perlahan-lahan sambil menjaga agar pasien tetap stabil, kata Dr Ng.
Terakhir, LVAD dapat digunakan sebagai terapi tujuan, yang berarti bahwa LVAD dapat ditanamkan sebagai solusi permanen untuk gagal jantung. Karena LVAD, seperti alat mekanis lainnya, rentan terhadap keausan, maka terapi tujuan hanya dilakukan jika tidak ada pilihan lain, seperti saat pasien tidak memenuhi syarat untuk transplantasi jantung. Harapan di masa depan adalah, seiring dengan kemajuan teknologi, LVAD dapat menjadi prosedur yang lebih dapat diandalkan untuk terapi tujuan, dan bukan hanya sebagai pilihan terakhir.
Artikel ini pertama kali diterbitkan oleh Global Health and Travel.