Dr Watt Wing Fong
Spesialis Obstetri & Ginekologi
Sumber: Shutterstock
Spesialis Obstetri & Ginekologi
Menyambut bayi yang baru lahir adalah salah satu hal yang paling menyenangkan dalam hidup. Namun, bulan-bulan setelah kelahiran bayi dapat membawa seorang ibu baru melalui perjalanan roller-coaster emosi. Selain gejolak emosi, tubuh seorang ibu juga mengalami banyak perubahan.
Kehamilan dan persalinan dapat menjadi tantangan, namun ada beberapa hal yang dapat dilakukan keluarga, terutama para ayah, untuk mengatasi kecemasan atau stres.
Transformasi dari kehidupan sebagai pasangan menjadi orang tua tidaklah mudah. Mendukung pasangan Anda secara fisik dan emosional dapat membantu meringankan stres yang terkait dengan kehamilan. Berikut adalah beberapa cara ayah dapat berperan aktif dalam membantu ibu.
Membantu dengan tugas sehari-hari - Ayah dapat berkontribusi pada pekerjaan rumah tangga rutin. Anda dapat membantu pasangan Anda dengan memasak makanan, mengambil tanggung jawab bersih-bersih, dan mencuci pakaian. Upaya kecil ini dapat membantu memberi pasangan Anda lebih banyak waktu untuk beristirahat, dan memenuhi kebutuhan bayi.
Bantu memberi makan bayi - ASI sangat penting untuk pertumbuhan dan perkembangan bayi Anda, terutama selama 6 bulan pertama. Namun, bagi ibu baru, menyusui bisa melelahkan secara emosional dan fisik.
Ada beberapa cara bagi para ayah untuk mendukung pasangannya dalam menyusui. Anda dapat merawat bayi ketika mereka bangun, membantu bayi melekat, menyendawakan bayi setelah menyusui, membedong bayi, dan menidurkan bayi kembali.
Pertimbangkan untuk menangani bayi yang terbangun di tengah malam - Tidak mudah untuk merawat bayi yang kurang tidur. Kurang tidur dapat menyebabkan perubahan suasana hati, yang dapat menyebabkan masalah serius seperti depresi pascamelahirkan pada ibu baru.
Para ayah dapat membantu mencegah hal ini dengan bangun lebih awal di malam hari. Pertimbangkan untuk melakukan salah satu tugas menyusui di malam hari, atau membantu menenangkan bayi dan menidurkannya di malam hari.
Siapkan makanan bergizi - Pasangan Anda telah melalui banyak hal dalam satu tahun terakhir, dan tubuhnya membutuhkan pengaturan ulang. Dengan menyediakan makanan yang bergizi, Anda dapat membantu pasangan Anda memulihkan diri dan menyehatkan tubuhnya. Sebaiknya Anda juga menyediakan camilan sehat seperti kacang-kacangan, buah-buahan, dan bahkan yoghurt.
Ikatan dengan bayi Anda penting untuk perkembangannya. Bayi menggunakan bahasa tubuh untuk menunjukkan kapan mereka ingin terhubung dengan Anda.
Anda dapat meningkatkan ikatan dengan bayi Anda dengan bernyanyi, berbicara, dan membacakan buku untuk bayi Anda. Bernyanyi untuk bayi Anda dapat membantu menenangkan dan menenangkan bayi yang baru lahir.
Lakukan sesi meringkuk dengan bayi Anda. Kedekatan dan sentuhan sangat penting untuk perkembangan otak bayi. Perasaan aman yang diberikan oleh kedekatan juga penting.
Anda juga dapat bermain dengan bayi Anda dengan menirukan suara bayi Anda dan vokalisasi lainnya.
Dengan melakukan semua ini, pasangan Anda akan mendapatkan waktu sendiri untuk beristirahat dan bersantai.
Lebih mudah untuk melewati fase pasca-kehamilan dengan dukungan, jadi penting untuk mengelilingi diri Anda dengan orang-orang yang dapat membantu Anda mengembangkan kepercayaan diri dalam kemampuan mengasuh anak.
Mintalah bantuan anggota keluarga dan teman setelah Anda membawa bayi Anda pulang. Anda dapat meminta mereka untuk mengantar makanan, menjaga kakak atau membantu mengerjakan tugas.
Memiliki bayi memang menyenangkan, tetapi mengingat tanggung jawab baru dan kelelahan fisik, banyak ibu yang merasa murung dan kewalahan.
Mengalami "baby blues" dalam beberapa minggu pertama setelah melahirkan adalah hal yang normal. "Baby blues" meliputi perubahan suasana hati, menangis, cemas, dan sulit tidur.
Para ayah dapat mendukung pasangan mereka dengan mendengarkan mereka dan meyakinkan mereka bahwa segala sesuatunya akan menjadi lebih baik. Jadilah pendengar yang aktif dan ikut merasakan naik turunnya emosi. Dorong pasangan Anda untuk beristirahat - seperti tidur siang, mandi panjang, membaca buku, menonton acara televisi favorit mereka, berjalan-jalan, atau mengobrol dengan teman. Lebih baik lagi, manjakan mereka dengan pijat pascakelahiran atau nikmati makanan di restoran favorit Anda.
Dorong citra tubuh yang positif. Tubuh pasangan Anda mungkin telah berubah pasca-kehamilan, dan mereka mungkin merasa sulit untuk menerima citra tubuh mereka yang baru. Yakinkan dia dengan merayakan perubahannya, puji dia dan sampaikan betapa Anda mencintainya.
Meskipun "baby blues" dalam beberapa minggu pertama setelah melahirkan adalah hal yang normal, beberapa ibu baru mengalami depresi yang lebih parah dan lebih lama, yang dikenal sebagai depresi pascapersalinan.
Depresi pascapersalinan ditandai dengan perasaan sedih dan gelisah yang lebih dalam dan lebih lama. Perasaan ini dapat memburuk dan dapat menjadi depresi kronis tanpa bantuan medis.
Gejala khas depresi pascapersalinan meliputi suasana hati yang tertekan atau perubahan suasana hati yang parah, tangisan berlebihan, kesulitan menjalin ikatan dengan bayi Anda, menarik diri dari pergaulan, makan terlalu sedikit atau makan lebih banyak dari biasanya, masalah tidur, kehilangan energi, mudah tersinggung, dan marah.
Untuk menikmati masa-masa menjadi orang tua dan menjalani transisi yang lancar, diskusikan masalah pengasuhan anak dan pasca-kehamilan sebelum bayi lahir.
Konsultasikan dengan dokter Anda jika Anda melihat perasaan depresi pada pasangan Anda setelah melahirkan, terutama jika perasaan itu bertahan lebih dari beberapa minggu, atau jika kondisinya memburuk seiring berjalannya waktu.