Apa itu brakiterapi?
Brakiterapi, juga dikenal sebagai radiasi internal, adalah salah satu jenis pengobatan kanker. Prosedur ini berupa pemasangan implan pelet atau bibit radioaktif di dalam tubuh di dekat lokasi tumor. Implan ini memungkinkan pemberian radiasi dengan dosis lebih tinggi ke bagian-bagian tubuh tertentu dan menimbulkan lebih sedikit efek samping dibandingkan dengan terapi radiasi pancaran eksternal konvensional.
Implan brakiterapi dapat dipasang di dalam rongga tubuh, seperti vagina, atau dimasukkan ke jaringan menggunakan jarum berongga. Implan ini dapat dipasang permanen atau dilepas setelah beberapa waktu.
Kelebihan brakiterapi
Dibandingkan dengan radioterapi pancaran eksternal, kerusakan pada jaringan sehat minimal karena sumber radiasi ada pada atau di dekat tumor.
Kekurangan brakiterapi
Brakiterapi hanya cocok untuk tumor kecil dan mudah dijangkau, seperti kanker serviks, yang dapat dijangkau lewat vagina. Selain itu, Anda juga perlu diberi bius lokal atau anestesi umum.
Untuk implan bibit permanen seperti implan untuk kanker prostat, Anda akan memancarkan radiasi dalam dosis rendah dan harus menghindari kontak dengan orang-orang yang rentan selama sekitar 2 bulan.
Jenis implan brakiterapi
Secara umum, ada 3 jenis implan brakiterapi:
- Implan brakiterapi dosis radiasi tinggi. Implan ini mengeluarkan dosis radiasi tinggi selama 10–20 menit, lalu dilepas. Durasi dan frekuensi terapi dengan implan ini beragam.
- Implan brakiterapi dosis radiasi rendah. Implan ini memancarkan dosis radiasi rendah secara terus menerus. Anda biasanya dirawat inap selama sesi terapi.
- Implan brakiterapi permanen. Implan kecil yang juga disebut implan bibit ini dibiarkan terpasang di dalam tubuh dan terus-menerus memancarkan dosis radiasi rendah hingga habis.
Mengapa brakiterapi diperlukan?
Brakiterapi digunakan untuk mengobati kanker, seperti:
Brakiterapi lebih direkomendasikan sebagai pengobatan untuk:
- Kanker rahim
- Beberapa jenis kanker prostat atau serviks
- Pasien yang berisiko mengalami tumor kambuhan di vagina bagian atas setelah histerektomi...
Apa saja risiko dan komplikasi brakiterapi?
Berikut risiko penggunaan implan dalam pengobatan menurut jenis kankernya:
Apa yang perlu dipersiapkan untuk menjalani brakiterapi?
Sebelum prosedur dilakukan, Anda mungkin perlu menjalani sejumlah pemindaian dan pemeriksaan. Pemindaian ini mencakup pencitraan resonansi magnetik (MRI) atau pemindaian tomografi terkomputasi (CT).
Langkah persiapan yang perlu dilakukan akan dijelaskan kepada Anda. Anda mungkin perlu:
- Puasa 6–8 jam sebelum prosedur
- Menjalani pembersihan usus besar (enema) sebelum prosedur
Catatan: Beri tahu dokter jika Anda mengonsumsi obat atau suplemen herbal. Konsumsi obat tertentu (misalnya pengencer darah seperti aspirin) mungkin harus disesuaikan atau dihentikan sebelum Anda menjalani prosedur.
Seperti apa proses brakiterapi?
Prosedur terapi ini beragam tergantung jenis brakiterapi yang ditentukan, jenis kanker yang akan diobati, dan kondisi kesehatan Anda secara umum.
Sebagai prosedur standar, dokter akan memberikan bius lokal atau anestesi umum. Slang kecil (kateter) atau perangkat aplikator akan digunakan untuk memasang implan radioaktif di dalam tubuh Anda. Implan ini dapat dipasang di dalam atau di dekat tumor. Dokter akan menggunakan pencitraan untuk mengarahkan proses pemasangan implan.
Pengobatan dengan implan brakiterapi dosis radiasi tinggi
Implan ini dipasang selama periode tertentu, lalu dilepas. Anda akan dipantau selama sesi terapi. Sesi ini dapat berlangsung hingga 20 menit.
Setelah implan dilepas, Anda boleh pulang. Anda tidak akan memancarkan radiasi atau menjadi radioaktif setelah bahan radioaktif dilepaskan dari tubuh Anda.
Pengobatan dengan implan brakiterapi dosis radiasi rendah
Implan ini dipasang selama beberapa jam/hari, lalu dilepas. Anda perlu dirawat inap selama radiasi dipancarkan. Selama masa ini, Anda tidak boleh dijenguk.
Setelah masa pengobatan yang ditentukan berakhir, bahan radioaktif ini akan dilepaskan. Setelah pengobatan selesai, Anda pun bebas menemui pengunjung yang datang menjenguk.
Implan brakiterapi permanen
Beberapa jenis kanker, seperti kanker prostat, membutuhkan implan permanen. Setelah implan dipasang, area terapi akan menjadi sedikit radioaktif. Namun, tingkat radiasinya akan menurun seiring waktu.
Di fase awal terapi, pengunjung yang datang menjenguk (durasi dan frekuensi kunjungan) Anda mungkin akan dibatasi.
Perawatan dan pemulihan setelah brakiterapi
Kebanyakan pasien dapat kembali beraktivitas normal sehari atau dua hari setelah menjalani brakiterapi. Karena ada kemungkinan kelelahan, Anda dianjurkan untuk mengurangi aktivitas dan istirahat cukup hingga pulih sepenuhnya.
Tim perawat akan menjelaskan kepada Anda hal-hal penting terkait masa pemulihan. Tergantung jenis dan area sasaran brakiterapi, tim akan memberi peringatan tertentu atau anjuran lain yang harus diperhatikan. Sebagai contoh, jika menjalani brakiterapi vagina, Anda harus cukup minum air untuk menekan risiko infeksi kandung kemih.
Jika Anda dipasangi implan permanen, tim perawat mungkin menganjurkan agar Anda menghindari aktivitas seksual selama 2 minggu dan menggunakan kondom selama beberapa minggu setelahnya. Anda mungkin juga perlu menghindari kontak dengan kelompok berisiko tinggi (anak-anak dan ibu hamil) untuk sementara waktu.
Kapan harus menghubungi dokter?
Carilah pertolongan medis jika:
- Mengalami demam atau menggigil
- Mengalami masalah saat buang air kecil atau buang air besar
- Mengalami sesak napas, nyeri dada, mual parah, atau nyeri perut
- Ada darah di urine atau feses, atau perdarahan cukup banyak (lebih dari sekadar bercak ringan) dari vagina.
- Mengalami nyeri hebat di area sasaran terapi