Apa itu prosedur maze untuk fibrilasi atrium?
Prosedur bedah maze lazimnya digunakan untuk menangani fibrilasi atrium. Nama prosedur ini menggambarkan rumitnya pola jaringan parut yang dibuat dengan bedah korektif ini.
Fibrilasi atrium, atau disingkat AFib, adalah aktivitas listrik tidak wajar pada bagian atas jantung (atrium) yang dapat menyebabkan detak jantung tidak teratur aritmia jantung.
Kondisi medis ini membahayakan karena meningkatkan risiko kematian atau stroke 5 – 7 kali lipat pada penderitanya, dibandingkan pasien tanpa fibrilasi atrium.
Cara kerjanya
Selama prosedur maze, spesialis bedah akan membuat sayatan kecil dan menggunakan gelombang radio, energi dingin, gelombang mikro, atau ultrasonik untuk membuat jaringan parut.
Karena tidak menghantarkan aktivitas listrik, jaringan parut ini menghentikan atau menginterupsi sinyal listrik tidak wajar yang menyebabkan aritmia. Jaringan parut ini mengarahkan sinyal listrik melalui jalur terkendali, atau pola, ke bilik jantung bawah (ventrikel).
Prosedur bedah maze memiliki angka keberhasilan tinggi. Diperkirakan 70% – 95% penderita AFib yang menjalani prosedur ini tidak lagi mengalami kondisi tersebut dalam waktu yang lama setelah bedah.
Jenis prosedur maze
Ada 2 jenis prosedur maze:
Ablasi dengan teknik bedah invasif minimal (Mini-maze) |
Bedah maze terbuka pada dada |
Invasif minimal |
Invasif |
Untuk pasien dengan fibrilasi atrium terisolasi |
Untuk pasien AFib yang memerlukan bedah jantung karena alasan lain, seperti bypass jantung koroner atau perbaikan katup |
Akses dibuat dengan sayatan lubang kunci di samping kanan tubuh, di bawah ketiak |
Akses dibuat dengan sayatan lebar di area tulang dada — area tulang yang menghubungkan rusuk sisi kanan dan kiri |
Kateter kecil dimasukkan ke jantung dan energi panas (frekuensi radio) atau dingin (krioablasi) digunakan untuk membuat garis-garis jaringan parut yang menghentikan impuls listrik yang tidak wajar |
Dalam prosedur maze konvensional, pisau bedah digunakan untuk membuat sejumlah sayatan dengan pola seperti labirin (maze) di atrium kanan dan kiri jantung. Hasilnya berupa jaringan parut yang berfungsi sebagai pembatas yang memastikan sinyal listrik tetap berada di jalur yang baru |
Biasanya selesai dalam 3 – 4 jam |
Dapat berlangsung hingga 6 jam |
Mengapa diperlukan prosedur maze untuk fibrilasi atrium?
Spesialis bedah mungkin merekomendasikan prosedur maze untuk menangani fibrilasi atrium dengan bedah jika:
- Obat-obatan tidak efektif meredakan gejala
- Anda akan menjalani bedah jantung untuk menangani gangguan jantung lain
- Ablasi kateter tidak dianjurkan untuk Anda
- Anda sudah pernah menjalani ablasi kateter, tetapi prosedur tersebut tidak berhasil mengatasi fibrilasi atrium
Siapa saja yang tidak boleh menjalani prosedur maze untuk fibrilasi atrium?
Tidak semua pasien dengan AFib cocok menjalani bedah fibrilasi atrium. Untuk menentukan perawatan yang tepat, spesialis bedah atau dokter akan melakukan evaluasi mendalam, yang meliputi:
Setelah evaluasi, spesialis bedah akan membahas opsi perawatan dengan Anda dan menentukan apakah Anda cocok menjalani bedah.
Apa saja risiko dan komplikasi prosedur maze untuk fibrilasi atrium?
Meskipun semua prosedur medis memiliki risiko, kemungkinan komplikasi akibat bedah ablasi invasif minimal terbilang rendah.
Efek sampingnya meliputi:
- Perdarahan
- Memar
- Nyeri ringan
- Kerusakan pembuluh darah
Komplikasi yang lebih serius meliputi stroke atau akumulasi cairan yang tidak wajar di sekitar jantung. Namun, komplikasi ini sangat jarang terjadi.
Prosedur maze terbuka untuk jantung memiliki risiko yang lebih tinggi dibandingkan ablasi karena prosedur ini mencakup bedah jantung terbuka. Risikonya antara lain:
- Gagal ginjal
- Kegagalan organ lain
- Stroke
- Kematian
Setelah menjalani prosedur maze, Anda mungkin perlu dipasangi alat pacu jantung.
Meskipun memiliki risiko komplikasi serius, prosedur maze memiliki angka keberhasilan tinggi.
Apa yang perlu dipersiapkan sebelum menjalani prosedur maze untuk fibrilasi atrium?
Persiapan untuk prosedur maze dilakukan beberapa minggu sebelum bedah.
Anda mungkin akan diminta:
- Menjalani pemeriksaan darah untuk memastikan Anda bebas infeksi
- Berhenti mengonsumsi obat-obatan tertentu, seperti aspirin atau pengencer darah lainnya
- Berhenti merokok
Dokter juga akan meminta Anda menjalani elektrokardiogram dan rontgen dada untuk mengetahui kondisi jantung Anda saat ini.
Anda mungkin perlu berpuasa semalam sebelum bedah untuk mencegah mual saat diberi anestesi selama operasi.
Seperti apa proses prosedur maze untuk fibrilasi atrium?
Berdasarkan evaluasi dan rekomendasi spesialis bedah, pasien dengan AFib yang layak menerima perawatan bedah akan menjalani salah satu dari prosedur maze ini:
Ablasi dengan teknik bedah invasif minimal (mini-maze)
Dalam prosedur maze invasif minimal:
- Spesialis bedah akan membuat sayatan lubang kunci pada samping kanan tubuh di bawah ketiak.
- Kamera kecil akan dimasukkan ke dalam sayatan agar spesialis bedah bisa melihat bilik jantung Anda.
- Spesialis bedah akan memasukkan kateter untuk menghantarkan energi krioablasi (energi dingin) atau ablasi frekuensi radio (energi panas) guna membuat jaringan parut pada area yang bermasalah.
- Jaringan parut yang terbentuk akan menghentikan sinyal listrik yang tidak teratur pada jantung dan mengatur detak jantung. Jika berhasil, ritme jantung akan kembali normal.
Karena sifatnya yang invasif minimal, mini-maze butuh waktu lebih singkat dibandingkan prosedur maze terbuka pada dada, yakni sekitar 3 – 4 jam.
Bedah maze terbuka pada dada
Dalam prosedur maze terbuka pada dada:
- Anda akan dibius dengan anestesi umum.
- Untuk sementara waktu, jantung akan berhenti berdetak, dan mesin pendukung kerja jantung-paru akan memastikan darah tetap terpompa ke seluruh tubuh.
- Spesialis bedah akan membuat sayatan di dada untuk membuat akses ke bilik atas jantung.
- Sejumlah sayatan kecil akan dibuat di samping kanan dan kiri atrium untuk menghasilkan jaringan parut.
- Karena tidak menghantarkan aktivitas listrik, jaringan parut ini akan menghentikan sinyal listrik tidak wajar yang menyebabkan aritmia. Jaringan parut ini mengarahkan sinyal listrik melalui jalur terkendali ke bilik jantung bawah (ventrikel).
Saat Anda dipasangi mesin bypass, dokter mungkin juga melakukan bedah jantung lain yang diperlukan, seperti perbaikan katup atau pemasangan alat pacu jantung. Detak jantung Anda kemudian akan kembali normal.
Bedah maze terbuka pada dada dapat berlangsung hingga 6 jam.
Setelah prosedur
Pemulihan pascabedah bergantung pada jenis prosedur maze yang dilakukan. Pemulihan setelah prosedur bedah jantung terbuka mungkin jauh lebih lama dibandingkan prosedur yang invasif minimal.
Setelah bedah, pasien biasanya akan dipantau secara intensif selama 2 – 3 hari di unit perawatan intensif (ICU).
Jika menjalani bedah invasif minimal, Anda mungkin diizinkan pulang dalam 4 hari.
Jika menjalani bedah jantung terbuka, Anda biasanya boleh pulang setelah 5 – 7 hari.
Umumnya, Anda membutuhkan 6 – 8 minggu setelah bedah agar dapat pulih sepenuhnya.
Dokter mungkin juga akan merekomendasikan rehabilitasi jantung untuk membantu Anda meningkatkan kesehatan dan mempercepat pemulihan setelah bedah jantung.
Perawatan dan pemulihan setelah prosedur maze untuk fibrilasi atrium
Anda mungkin akan merasakan sensasi tidak nyaman pada dada, rusuk, dan bahu dalam beberapa hari setelah bedah.
Dokter biasanya meresepkan obat-obatan berikut setelah bedah:
- Obat nyeri untuk membantu mengurangi nyeri dan rasa tidak nyaman
- Diuretik untuk mengendalikan akumulasi cairan setelah bedah dan beberapa minggu berikutnya
- Pengencer darah untuk mencegah penggumpalan darah (sesuai kondisi)
Anda mungkin merasa lebih lelah dari biasanya. Namun, kondisi ini umumnya akan kembali normal dalam 6 bulan.
Catatan: Umumnya, 30 – 50% pasien mengalami jantung berdebar atau episode pendek fibrilasi atrium selama 3 bulan pertama setelah prosedur akibat peradangan (pembengkakan) jaringan atrium. Dokter akan memberikan obat-obatan untuk menangani kondisi ini. Episodenya akan berkurang seiring pulihnya jantung Anda.
Sejumlah kecil pasien (sekitar 6%) mungkin butuh alat pacu jantung setelah bedah, akibat kelainan ritme jantung yang tidak terdeteksi sebelumnya, seperti sick sinus syndrome (disfungsi nodus sinus) atau penyumbatan atrioventrikular.