Kanker Usus Buntu - Diagnosis & Penanganan

Bagaimana cara mendiagnosis kanker usus buntu?

Dokter akan melakukan pemeriksaan fisik dan menanyakan gejala yang Anda alami terlebih dahulu. Jika mencurigai Anda menderita kanker usus buntu, dokter dapat menyarankan Anda untuk menjalani beberapa tes diagnostik:

  • Pemindaian pencitraan, seperti tomografi terkomputerisasi (CT), pencitraan resonansi magnetik (MRI), dan ultrasonografi (USG), untuk memeriksa ketidaknormalan di usus buntu Anda.
  • Biopsi, untuk mengambil sampel jaringan dari tumor guna dianalisis.
  • Laparoskopi, yaitu memasukkan instrumen serat optik tipis dan panjang yang dilengkapi kamera melalui sayatan kecil. Kamera tersebut akan menampilkan gambar usus buntu Anda di layar agar dokter dapat melihatnya. Pengangkatan usus buntu dengan laparoskop mungkin diperlukan untuk memastikan diagnosis.
  • Tes darah, untuk memeriksa kadar protein dan membantu menentukan stadium kanker jika hasil biopsi Anda menunjukkan positif kanker.

Bagaimana cara penanganan kanker usus buntu?

Ada beberapa opsi pengobatan kanker usus buntu. Dokter akan menyarankan pendekatan yang sesuai dengan kondisi kesehatan Anda secara menyeluruh serta jenis dan stadium kanker Anda.

Pembedahan adalah metode pengobatan utama untuk kanker usus buntu. Rekomendasi jenis bedah bergantung pada jenis dan stadium kanker.

Berikut opsi pengobatan melalui bedah untuk kanker usus buntu:

Apendiktomi (pengangkatan usus buntu)

Apendiktomi atau operasi pengangkatan usus buntu biasanya disarankan untuk kanker usus buntu lokal yang belum menyebar ke bagian tubuh yang lain.

Hemikolektomi kanan

Metode ini berupa pengangkatan bagian kanan usus besar dan mungkin harus dilakukan terhadap pasien kanker stadium lanjut dengan area terdampak yang lebih luas.

Bedah sitoreduktif dan kemoterapi intraperitoneal hipertemik (HIPEC)

Pada pasien stadium lanjut yang kankernya sudah menyebar dalam abdomen (tetapi belum keluar dari abdomen), bedah sitoreduktif dapat menjadi pilihan tindakan selain hemikolektomi kanan untuk mengangkat tumor di jaringan yang terdampak pada rongga perut dan panggul.

Tindakan ini biasanya digabungkan dengan HIPEC, yaitu prosedur untuk memasukkan obat kemoterapi yang dipanaskan ke sekitar bagian dalam abdomen Anda selama pembedahan.

Setelah tumor diangkat melalui proses bedah, Anda juga akan diberi obat-obatan untuk membantu memusnahkan kanker sepenuhnya.

Terapi non-bedah untuk kanker usus buntu meliputi:

  • Kemoterapi, yaitu penggunaan obat-obatan untuk menghancurkan sel kanker, baik secara oral atau disuntikkan ke dalam infus untuk dimasukkan ke dalam aliran darah. Obat-obatan tersebut bisa diberikan tersendiri, sebelum bedah untuk menyusutkan ukuran tumor, atau setelah bedah untuk mencegah kembalinya sel kanker.
  • Terapi target. Terapi ini menarget gen atau protein tertentu atau faktor lain yang turut menjadi penyebab pertumbuhan kanker, serta mencegah penyebaran sel kanker ke sel sehat lainnya.

Efek samping pengobatan kanker

Sama halnya dalam jenis kanker lainnya, pengobatan kanker usus buntu dapat menimbulkan efek samping. Kadar dan tingkat keparahannya bergantung pada jenis pengobatan yang Anda jalani.

Beberapa efek samping umumnya meliputi:

  • Anemia
  • Konstipasi
  • Diare
  • Kelelahan
  • Rambut rontok
  • Mual dan muntah
Halaman ini telah ditinjau oleh peninjau konten medis kami.

Perlu bantuan?


Untuk mengajukan pertanyaan, hubungi
+65 6575 7575

 

Untuk membuat janji temu, hubungi kami via WhatsApp di nomor
+65 8111 9777