Gastritis adalah peradangan lapisan perut atau dinding lambung. Organ lambung menghasilkan asam lambung dan enzim untuk membunuh mikroba berbahaya, membantu proses pencernaan, dan memecah protein. Untuk melindungi lambung dari kerusakan yang mungkin disebabkan asam lambung, dinding lambung dilapisi oleh lendir yang tebal. Jika lapisan lendir mengalami gangguan atau kerusakan, maka peradangan pada dinding lambung sangat rentan terjadi. Kondisi peradangan inilah yang disebut gastritis.
Secara umum, gastritis dibedakan menjadi dua:
Gastritis akut memiliki gejala yang berkembang dengan cepat, di mana peradangan pada dinding lambung dapat terjadi secara tiba-tiba. Gastritis akut ini menimbulkan gejala nyeri yang sangat hebat pada bagian ulu hati. Meskipun kondisi ini mungkin berlangsung selama beberapa hari, tetapi nyeri akibat gastritis akut hanya berlangsung sementara. Gastritis akut terjadi pada sekitar 8 dari 1.000 orang.
Gastritis kronis adalah peradangan pada dinding lambung yang terjadi dalam kurun waktu yang lama dan perlahan-lahan. Biasanya ditandai dengan rasa mual dan hilangnya selera makan untuk jangka panjang. Gejala nyeri yang ditimbulkan oleh gastritis kronis ini tidak separah gastritis akut. Namun, dalam jangka waktu yang panjang, rasa nyeri mungkin akan timbul secara lebih sering. Jika tidak diberikan penanganan yang tepat, gastritis dapat menyebabkan komplikasi yang parah, termasuk peluang berkembangnya kanker. Gastritis kronis relatif lebih jarang ditemui, dengan angka kejadian sekitar 2 dari 10.000 orang.
Pada sebagian besar kasus, pasien mungkin tidak merasakan gejala gastritis apa pun. Gejala gastritis yang paling umum mencakup:
Gejala gastritis mirip dengan kondisi lainnya, seperti penyakit Crohn, batu empedu, dan keracunan makanan. Selain itu, hampir semua orang pernah merasakan peradangan perut atau sistem pencernaan. Kebanyakan dari kasus ini bersifat jangka pendek dan tidak memerlukan penanganan medis khusus.
Meskipun demikian, pasien disarankan untuk menemui dokter jika menderita gejala gastritis yang tidak kunjung hilang setelah satu minggu atau lebih. Ini bertujuan untuk mendapatkan diagnosis yang akurat. Khususnya ketika pasien mengalami muntah darah, mendapati darah pada feses, atau feses berwarna hitam, pasien disarankan untuk segera mendatangi dokter untuk memastikan kondisi medisnya.
Penyebab gastritis dapat dikaitkan dengan berbagai macam kemungkinan, termasuk:
Konsumsi alkohol yang berlebihan
Alkohol dapat mengikis lapisan lendir pada lambung, yang memicu peradangan dan iritasi dinding lambung yang menjadi penyebab gastritis.
Infeksi yang disebabkan oleh Helicobacter pylori (H. Pylori)
Bakteri yang ditemukan dalam lapisan perut ini dapat melemahkan lapisan pelindung dan menyebabkan cairan pencernaan mencapai lapisan perut.
Menggunakan obat analgesik jangka panjang
Obat pereda nyeri tertentu, seperti aspirin dan ibuprofen, yang terlalu sering dikonsumsi dapat memperlambat regenerasi lapisan lendir lambung yang berdampak terhadap melemahnya dinding lambung sehingga rentan mengalami peradangan.
Muntah-muntah kronis (ditemui pada kasus bulimia atau gangguan makan)
Stres parah akibat pembedahan besar, luka bakar, atau infeksi parah dapat menyebabkan gastritis akut
Usia yang menua
Lapisan lambung cenderung menipis seiring bertambahnya usia yang juga memengaruhi ketahanan tubuh terhadap infeksi dan kecenderungan akan kelainan autoimun.
Ini mencakup hal-hal seperti pola makan, kebiasaan merokok, dan konsumsi narkotika seperti kokain. Gaya hidup tidak sehat ini dapat memengaruhi kerentanan tubuh terhadap infeksi bakteri dan meningkatkan risiko iritasi dinding lambung.
Gastritis adalah penyakit yang dapat menimbulkan komplikasi apabila tidak segera ditangani. Beberapa penyakit lain yang terkait dengan gastritis, di antaranya:
Kondisi ini menunjukkan bahwa peradangan pada lapisan lambung makin parah dan dapat menyebar ke bagian usus kecil.
Selain peradangan yang bertambah parah, gastritis juga dapat mengakibatkan terjadinya perdarahan yang dapat membahayakan pasien apabila tidak ditangani dengan tepat.
Kondisi komplikasi yang makin parah dapat mengakibatkan anemia pernisiosa, di mana sel darah merah menurun signifikan karena adanya luka membuat usus tidak mampu menyerap dengan baik sumber pembentuk sel darah merah, yaitu vitamin B12.
Gastritis yang terjadi selama bertahun-tahun dapat mengakibatkan risiko timbulnya komplikasi kanker perut.
Untuk mengajukan pertanyaan, hubungi
+65 6575 7575
Untuk membuat janji temu, hubungi kami via WhatsApp di nomor
+65 8111 9777