Apa itu ISPA?
Infeksi saluran pernapasan atas (ISPA) mengacu pada infeksi yang terjadi di saluran pernapasan bagian atas. Area yang terinfeksi dapat mencakup hidung, tenggorokan, laring (kotak suara), sinus, faring, dan trakea atau saluran udara.
ISPA dapat ditularkan melalui kontak langsung dengan droplet air liur ketika bersin atau batuk. Anda juga dapat tertular penyakit ini jika menyentuh hidung atau mulut dengan tangan yang mengandung virus atau bakteri.
Jenis-jenis ISPA
ISPA dibedakan ke dalam beberapa jenis, tergantung penyebab dan area yang terinfeksi:
- Flu biasa, penyakit yang paling umum pada anak-anak.
- Faringitis, atau "sakit tenggorokan", yaitu infeksi yang terjadi di bagian belakang tenggorokan.
- Laringitis, yang kerap dianggap faringitis, tetapi terjadi di kotak suara atau pita suara.
- Rhinitis, yang mengacu pada peradangan saluran nasal dan mungkin disebabkan karena alergi atau non-alergi.
- Sinusitis, yaitu infeksi atau peradangan yang terjadi di area sinus.
Apa saja gejala ISPA?
Jika terkena ISPA, Anda mungkin mengalami gejala berikut selama sekitar satu minggu:
- Demam
- Batuk
- Berdahak
- Merasa lelah
- Sakit tenggorokan
- Kehilangan nafsu makan
- Pembengkakan kelenjar getah bening
- Sakit badan atau sakit kepala ringan
- Bersin-bersin, meler, atau hidung tersumbat
Batuk dan beberapa gejala yang memengaruhi hidung dapat berlangsung lebih lama, kadang hingga selama 4 minggu. Misalnya, pembengkakan kelenjar getah bening dapat berlangsung selama hingga 2 minggu.
Apa penyebab ISPA?
ISPA disebabkan oleh infeksi virus pada hidung dan tenggorokan. Anda dapat terkena virus flu jika:
- Menyentuh barang yang telah dipegang oleh penderita flu beberapa jam sebelumnya, lalu Anda menyentuh hidung, mata, atau mulut.
- Berada di sekitar penderita flu saat dia bersin atau batuk. Anda dapat terkena virus jika menghirup droplet air liurnya.
Saat menempel pada lapisan hidung atau tenggorokan, virus akan memicu respons imun sehingga Anda merasa tidak enak badan. Kebanyakan flu disebabkan oleh rhinovirus. Flu juga bisa disebabkan oleh virus lainnya, seperti influenza, parainfluenza, dan coronavirus.
Jika Anda memiliki anak kecil, mungkin mereka akan lebih rentan terjangkit flu biasa. Anak kecil biasanya rentan terinfeksi virus hingga 12 kali dalam beberapa tahun pertama pertumbuhannya karena mereka sedang membangun kekebalan tubuh terhadap berbagai virus.
Apa saja komplikasi dan penyakit terkait ISPA?
ISPA dapat mengakibatkan:
- Sinusitis akut. Flu biasa yang berkepanjangan dapat menginfeksi sinus, yang dapat membengkak dan terasa sakit.
- Gejala asma. Jika memiliki asma, Anda mungkin mengalami gejala yang lebih parah meski terkena flu biasa. Orang yang tidak memiliki asma juga dapat mengalami mengi ketika terkena flu.
- Infeksi telinga. Bakteri atau virus dapat masuk ke ruang di belakang gendang telinga melalui saluran Eustasius dari bagian belakang hidung. Akibatnya, telinga mungkin terasa sakit dan tersumbat karena adanya cairan yang terperangkap di telinga bagian tengah.
- Infeksi lainnya. Flu biasa dapat memicu infeksi lain, seperti radang tenggorokan, pneumonia, dan krup atau bronkiolitis pada anak-anak.
Bagaimana cara mencegah ISPA?
Untuk meminimalkan kemungkinan terserang flu, jagalah kebersihan. Beberapa cara yang dapat dilakukan, antara lain:
- Tidak menggunakan gelas atau alat makan yang sama dengan orang lain
- Sering mencuci tangan
- Batuk atau bersin di lipatan siku
- Segera membuang tisu bekas dan langsung mencuci tangan
- Mengenakan masker untuk mencegah penularan bakteri dari hidung dan mulut
Namun demikian, virus flu tetap sulit dihindari. Untuk membangun kekebalan tubuh terhadap virus flu:
- Terapkan pola makan yang seimbang dan istirahat yang cukup. Tidur yang nyenyak sangat penting agar sistem kekebalan tubuh dapat menjadi kuat dan sehat untuk melawan infeksi. Orang yang kualitas tidurnya buruk, seperti penderita apnea tidur obstruktif atau gangguan napas terkait tidur, cenderung lebih sering jatuh sakit.
- Istirahat saat Anda merasa kurang enak badan. Berikan waktu bagi tubuh Anda untuk melawan infeksi dengan tidak berangkat sekolah atau bekerja dan mengindari keramaian.
- Menerima vaksinasi flu. Semua orang yang berusia di atas 6 bulan boleh menerima vaksin flu setiap satu tahun sekali. Vaksin ini dapat melindungi Anda dari virus flu musiman biasa.