Dr Chua Soo Yong
Spesialis Bedah Tulang & Ortopedi
Sumber: Shutterstock
Spesialis Bedah Tulang & Ortopedi
Nyeri punggung dapat dirasakan pada semua area punggung, termasuk punggung bawah, tengah, dan atas. Nyeri punggung dapat terjadi karena gangguan saraf dan otot, penyakit diskus degeneratif, atau radang sendi.
Seiring bertambahnya usia, diskus pada punggung mungkin akan mulai terkikis dan berpotensi menyebabkan gesekan kasar antara ruas-ruas tulang belakang.
Sendi sakroiliaka menghubungkan tulang belakang dengan panggul, dan terkadang dapat meradang akibat cedera atau infeksi. Kadang-kadang, penyebabnya adalah radang sendi seperti spondilitis ankilosa. Kondisi ini dapat menimbulkan nyeri dan pembengkakan pada punggung bawah.
Skoliosis merupakan suatu kondisi bawaan sejak lahir. Skoliosis ditandai dengan melengkungnya tulang belakang hingga berbentuk seperti huruf S atau C. Skoliosis ringan umumnya tidak menimbulkan masalah. Lengkungan yang lebih parah dapat menekan diskus, otot, ligamen, dan saraf di sekitarnya.
Ada banyak kebiasaan yang dapat mengakibatkan nyeri punggung, antara lain duduk atau mengangkat benda berat dengan postur tubuh buruk, memakai sepatu hak tinggi, berat bedan berlebih, merokok, dan tidak berolahraga .
Nyeri punggung adalah kondisi yang sangat sering terjadi di kalangan masyarakat umum. Diperkirakan, 95% orang perlu berkonsultasi perihal nyeri punggung selama masa hidupnya.
Karena nyeri punggung termasuk gangguan yang lumrah, bagaimana cara mengenali nyeri punggung yang tidak biasa atau berbahaya?
Berikut adalah beberapa gejala yang perlu diperhatikan:
Saraf berfungsi untuk memberikan sensasi dan kekuatan. Nyeri punggung yang diiringi gejala ini biasanya mengindikasikan adanya elemen saraf yang terjepit. Oleh karena itu, kondisi ini perlu dievaluasi dengan tepat. Pasalnya, elemen saraf yang terjepit secara kronis dapat menyebabkan kerusakan permanen, artinya tidak dapat dipulihkan. Saraf terjepit dapat terjadi karena diskus bergeser, patah/retak, infeksi, kanker, atau degenerasi parah pada tulang belakang.
Nyeri punggung yang diiringi demam atau keringat pada malam hari dapat mengindikasikan infeksi atau peradangan otot tulang belakang. Infeksi penyebab nyeri punggung biasanya berasal dari bakteri atau TBC. Jika tidak ditangani, kondisi ini dapat menyebabkan kolaps tulang belakang dan, pada akhirnya, kelumpuhan atau kerusakan saraf. Penyebab peradangan, seperti penyakit autoimun (misalnya spondilitis ankilosa atau reumatik), dapat menimbulkan demam disertai nyeri punggung, terutama saat penyakit sedang memburuk.
Rasa nyeri biasanya mereda setelah istirahat dan dapat berkurang saat kita tidur. Keadaan ini lumrah dalam kasus nyeri otot sebab otot tidak lagi menegang saat istirahat. Nyeri punggung yang tetap terasa pada malam hari atau saat istirahat biasanya menandakan nyeri berasal dari proses destruktif pada tulang belakang. Penyebab umumnya adalah kanker atau tumor, atau infeksi yang mengikis struktur tulang belakang.
Nyeri punggung jarang berlarut-larut hingga menyebabkan penurunan berat badan atau kehilangan nafsu makan secara berkepanjangan. Gejala terkait berat badan dan nafsu makan biasanya memiliki akar penyebab. Dalam kasus kanker stadium akhir, biasanya berat badan berkurang dan nafsu makan hilang karena penyakit sudah memasuki stadium terminal. Dalam situasi seperti ini, tidak jarang kanker juga telah menyebar ke tulang belakang, dan karena itulah muncul nyeri punggung.
Biasanya, nyeri punggung yang terasa pada otot berasal dari penyebab lain. Nyeri punggung yang diiringi nyeri sendi lain dapat mengindikasikan bahwa kombinasi nyeri ini memiliki penyebab lebih besar yang sedang terjadi di seluruh tubuh. Penyebab umumnya adalah penyakit autoimun yang menyerang beberapa sendi pada tubuh.
Nyeri punggung 'biasa' yang tidak berbahaya biasanya sembuh dalam waktu 2–4 minggu. Nyeri yang bertahan selama lebih dari 6 minggu biasanya membutuhkan evaluasi lebih lanjut. Kondisi yang dapat mengakibatkan nyeri punggung yang berlangsung selama ini adalah patah tulang, kanker, infeksi, atau penyakit autoimun. Kondisi tersebut perlu dievaluasi oleh dokter atau spesialis bedah.
Jika Anda mengalami salah satu gejala yang disebutkan di atas, atau jika nyeri punggung terasa selama lebih dari 6 minggu, sudah waktunya Anda mengambil langkah serius dengan mengunjungi spesialis ortopedi.